PENGERTIAN PENGERUKAN
Pengerukan (bahasa Inggris: Dredging) berasal dari kata dasar keruk (dredge), menurut kamus berarti proses, cara, perbuatan mengeruk.[1] Sedangkan definisi pengerukan menurut Asosiasi Internasional
Perusahaan Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi di dasar air, biasanya perairan
dangkal seperti danau, sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke lokasi lain.
Untuk
melakukan pengerukan biasanya digunakan kapal keruk yang memiliki alat-alat khusus sesuai dengan kondisi di areal
yang akan dikeruk, seperti:
§
Kondisi dasar air
(berbatu, pasir, dll)
§
Areal yang akan dikeruk
(sungai, danau, muara, laut dangkal, dll.)
§
Peraturan atau
hal-hal yang diminta oleh pemerintah lokal ataupun oleh pihak yang meminta
dilakukan pengerukan
Sejarah
Sekitar
tahun 60-an, kegiatan pengerukan dilakukan oleh Pemerintah yaitu Dinas Pengerukan
dibawah Instansi Ditjen Perhubungan Laut. Kemudian pada tahun 1964, Dinas Pengerukan beralih menjadi bagian dari PN Pelabuhan
Badan Pengusahaan Pelabuhan/Administrator Pelabuhan (BPP/ADPEL). Pada tanggal 30 April 1983, semua Divisi Pengerukan dibawah BPP digabung/diubah status
menjadi PERUM PENGERUKAN yang pembinaannya dibawah Departemen Perhubungan.
Sejalan
dengan perkembangan perusahaan, pada tanggal 1 Oktober 1991 maka bentuk Perum
dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan dengan nama PT (Persero) Pengerukan Indonesia atau PT. RUKINDO. Saat ini PT. Rukindo mengoperasikan
berbagai jenis kapal keruk antara lain TSHD ( Trailing Suction Hopper Dredger
),CSD ( Cutter Suction Dredger ), Clamshell. Untuk Jenis TSHD Armada Kapal yang
dimiliki antara lain : TSHD. BALI - II, TSHD. ARU - II, TSHD. KALIMANTAN -
II, TSHD. IRIAN JAYA, TSHD.SERAM,TSHD.BETUAH,TSHD. SULAWESI-II,TSHD.HALMAHERA,
TSHD. TIMOR, TSHD. BANDA, TSHD. NATUNA Untuk Jenis CSD yang dioperasikan antara
lain : CSD. BATANG ANAI.
Pengerukan utamanya terdiri dari 3 tahap
1.
Memisahkan dan mengambil material dari dasar air dengan
menggunakan
§
Pengikisan (erosion)
§
Memancarkan air tekanan tinggi (jetting)
§
Memotong (cutting)
§
Menghisap (suction)
§
Memecah (breaking)
§
Mengambil dengan menggunakan bucket (grabbing)
2.
Mengangkut material dengan menggunakan
§
Tongkang (barges)
§
Tongkang atau kapal yang didesain secara khusus memiliki
wadah penampung (hoppers)
§
pipa terapung / floating
pipeline
§
conveyor-belt
§
Truk
3.
Pembuangan material tersebut dengan menggunakan:
§
Pembuangan pipa (pipeline discharge)
§
Alat angkat seperti crane
§
Membuka pintu di bawah pada beberapa kapal atau tongkang yang
didesain secara khusus (hopper barges)
Jenis-jenis pengerukan
Capital
dredging
Pengerukan ini dilakukan untuk membuat:
§
pelabuhan baru,
termasuk alur pelayarannya. Melebarkan dan atau mendalami pelabuhan / terusan /
sungai yang sudah ada.
§
Proyek reklamasi.
§
Hal-hal lainnya yang terkait dengan pertambangan.
Alat yang biasa digunakan adalah cutter-suction dredger.
Pengerukan ini dilakukan untuk hal-hal berikut :
1.
Navigasi
2.
Infrastruktur
3.
Rekayasa pantai / Coastal
Engineering
§
salah satunya adalah beach
nourishment yaitu menambang
pasir di lepas-pantai dan ditempatkan di pantai untuk mengganti pasir yang
tererosi oleh badai atau ombak. Hal ini dilakukan untuk melindungi fungsi dari
pantai dan rekreasi.
4.
Industri pertambangan
§
Pengerukan mineral
§
Memindahkan permukaan tanah yang digali / overburden
§
Reklamasi bekas tambang
5.
Industri pertambangan lepas-pantai.
§
Pembuatan parit untuk pipa bawah laut
§
Menyiapkan lokasi pengeboran lepas-pantai
§
Menstabilkan platform lepas-pantai
§
Melindungi pipa bawah laut
§
Maintenance
dredging
Maintenance Dredging oleh Trailing Suction
Hopper Dredger
Dilakukan untuk memelihara dan melindungi fungsi-fungsi dari
suatu subyek berkenaan dengan:
1.
aspek-aspek pelayaran / nautical aspects
2.
perlindungan tanah / pantai
3.
nilai-nilai lingkungan
Dalam hal ini aspek-aspek pelayaran menyangkut alur
pelayaran, terkait dengan fungsi ekonomi misalnya (bila pelabuhan dangkal maka
kapal tidak dapat merapat), serta faktor-faktor alam lainnya seperti
sedimentasi dll. Jenis kapal yang sering digunakan adalah trailing suction hopper dredge.
Environmental
dredging
Pengerukan dengan alasan untuk memperbaiki lingkungan dari
suatu lokasi perairan. Termasuk dalam hal ini adalah memindahkan tanah atau sedimen yang terkena polusi.
Jenis Kapal keruk
Kapal Keruk atau
dalam bahasa Inggris sering disebut dredger merupakan
kapal yang memiliki peralatan khusus untuk melakukan pengerukan. Kapal ini
dibuat untuk memenuhi kebutuhan, baik dari suatu pelabuhan, alur pelayaran,
ataupun industri lepas pantai, agar dapat bekerja sebagaimana halnya alat-alat levelling yang
ada di darat seperti excavator danBuldoser.
Ada beberapa jenis
kapal keruk diantaranya adalah:
Kapal keruk penghisap / Suction dredgers
Beroperasi dengan menghisap material melalui pipa panjang
seperti vacuum
cleaner. Jenis ini terdiri dari beberapa tipe.
Kapal keruk ini di bagi dua jenis yaitu :
Trailing
suction hopper dredger
Trailling suction hopper dredger
Sebuah trailing
suction hopper dredger atau TSHD menyeret pipa penghisap ketika
bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa
penampung (hopper) di dalam kapal. Ketika penampung suda penuh, TSHD akan
berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang material tersebut melalui pintu yang
ada di bawah kapal atau dapat pula memompa material tersebut ke luar kapal.
TSHD terbesar di dunia adalah milik perusahaan Belgia yaitu Jan De Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 m3 penampung, 37,060 kW total
tenaga yang ada) dan perusahaan Belanda Boskalis TSHD.
W.D. Fairway (35.000
m3 penampung).
PT Pengerukan Indonesia memiliki pula kapal keruk jenis ini
seperti TSHD. Halmahera dan TSHD. Irian Jaya. Digunakan untuk melakukanmaintenance
dredging di
pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia.
Cutter-suction
dredger
Cutter-suction
dredger
Di sebuah cutter-suction
dredger atau CSD, tabung penghisap memiliki
kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong dapat pula digunakan untuk
material keras seperti kerikil atau batu. Material yang dikeruk biasanya diisap
oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui pipa atau ke tongkang.
CSD dengan pemotong yang lebih kuat telah dibangun beberapa tahun terakhir,
digunakan untuk memotong batu tapi peledakan. CSD memiliki dua buah spud can di bagian belakang serta dua jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud
can berguna sebagai poros bergerak CSD, dua jangkar untuk menarik ke kiri dan
kanan.
Dua CSD terbesar di dunia adalah CSD milik Dredging International CSD D'Artagnan (28.200 kW) dan Jan De Nul CSD J.F.J. DeNul (27.240 kW).
Bucket dredger
Bucket dredger adalah jenis tertua
dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan beberapa alat seperti timba
/ bucket yang bergerak
secara simultan untuk mengangkat sedimen dari dasar air. Varian dari Bucket
dredger ini adalah Bucket Wheel Dredger.
Beberapa
Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang
agar dapat membuat alur pelayaran.
Backhoe Dredger
Bucket
dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di Provinsi Bangka
Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT Timah Tbk.
Backhoe/dipper dredge
Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat pula menggunakan excavator untuk
darat, diletakkan di atas tongkang.
Biasanya backhoe dredger ini memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang
berguna sebagai pengganti jangkaragar kapal
tidak bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk
mengoperasikannya.
Dua
backhoe dredger terbesar di dunia adalah milik dari Bean L.L.C. yaitu TAURACAVOR dan milik dari Great Lakes Dredge
& Dock Co. yaitu NEW YORK. Keduanya dilengkapi dengan Excavator
Liebherr 996.
Water injection dredger
Skema dari Water injection dredger
Water injection dredger menembakkan air di
dalam sebuah jet kecil bertekanan rendah (tekanan rendah karena material
seharusnya tidak bertebaran kemanapun, karena harus secara hati-hati agar
material dapat dipindah) ke sedimen di dasar air agar air dapat mengikat
sedimen sehingga melayang di air, selanjutnya di dorong oleh arus dan gaya
berat keluar dari lokasi pengerukan. Biasanya digunakan untukmaintenance
dredging di pelabuhan. Beberapa pihak menyatakan
bahwa WID adalah bukan pengerukan sementara pihak lain menyatakan sebaliknya.
Hal
ini terjadi karena pengukuran yang seksama harus dibuat untuk mengukur
kedalaman air, sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (sepertisinglebeam
echosounder) kesulitan untuk mendapat hasil yang akurat dan harus
menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam echosounder) untuk
mendapat hasil ukuran yang lebih baik.
Sumber : wikipedia
Sumber : wikipedia
{ 2 komentar... read them below or add one }
Assalamu alaikum bg..bisa minta sumber tulisan abg mengenai pengerukan dan jenis kapal keruknya?
terimakasih sangat informatif da bermanfaat
Posting Komentar