Littoral
transport didefenisikan sebagai
gerak sediment di daerah dekat pantai (near
shore zone) oleh gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu transport
sepanjang pantai (longshore transport) dan transport tegak lurus pantai (onshore-offshoore transport).
Material (pasir) yang ditranspor disebut dengan littoral drift. Transpor tegak
lurus pantai terutama ditentukan oleh kemiringan gelombang, ukuran sediment dan
kemiringan pantai. Pada umumnya gelombang dengan kemiringan besar menggerakkan
material ke arah laut, dan gelombang kecil dengan periode panjang menggerakkan
material ke arah laut.
Pada saat gelombang pecah sediment di dasar pantai terangkat (tererosi) yang selanjutnya terangkut oleh dua macam gaya penggerak, yaitu komponen energi gelombanng dalam arah sepanjang pantai dan arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah. Arah transport sepanjang pantai sesuai dengan arah gelombang datang dan sudut antara puncak gelombang dan garis pantai. Oleh karena itu, karena arah datang gelombang selalu berubah maka arah transport juga berubah dari musim ke musim, hari ke hari, atau dari jam ke jam.
Pada saat gelombang pecah sediment di dasar pantai terangkat (tererosi) yang selanjutnya terangkut oleh dua macam gaya penggerak, yaitu komponen energi gelombanng dalam arah sepanjang pantai dan arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah. Arah transport sepanjang pantai sesuai dengan arah gelombang datang dan sudut antara puncak gelombang dan garis pantai. Oleh karena itu, karena arah datang gelombang selalu berubah maka arah transport juga berubah dari musim ke musim, hari ke hari, atau dari jam ke jam.
Laju transpor sepanjang
pantai tergantung pada sudut datang gelombang,
durasi dan energi gelombang . dengan demikian gelommbang besar akan
mengangkut material lebih banyak tiap satu satuan waktu daripada yang digerakkan
oleh gelombang kecil. Tetapi, jika gelombang kecil terjadi dalam waktu lebih
lama dari gelombang besar, maka gelombang kecil tersebut dapat mengangkut pasir
lebih banyak daripada gelombang besar.
Menurut Bambang Triatmodjo
(1999), gerak air di dekat dasar akan menimbulkan tegangan geser pada sedimen
dasar. Bila nilai tegangan geser dasar lebih besar dari pada tegangan kritis
erosinya, maka partikel sedimen akan bergerak. Dengan demikian dapat kita
simpulkan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi pergerakan sedimen pantai
antara lain: diameter sedimen, rapat massa
sedimen, porositas, dan kecepatan arus atau gaya yang ditimbulkan oleh aliran air.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar