1) Transport Sepanjang Pantai
(Longshore Transport)
Transpor sedimen sepanjang
pantai terdiri dari dua komponen utama, yaitu transport sediment dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan
transport sepanjang pantai di surf zone. Pada waktu gelombang menuju pantai
dengan membentuk sudut terhadap garis pantai maka gelombang tersebut akan naik ke
pantai (uprush) yang juga membentuk sudut. Massa air yang naik tersebut membentuk
lintasan seperti mata gergaji, yang disertai dengan terangkutnya sediment dalam
arah sepanjang pantai. Komponen yang kedua adalh transport sediment yang
ditimbulkan oleh arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah.
Transpor sidimen ini terjadi di surf
zone.
Zenkovichh (dalam Sleath,
1982) melakukann pengukuran transport sediment sepanjang pantai. Terdapat dua
puncak konsentrasi sedimen suspensi yang ditimbulkan oleh gelombang pecah di
sekitar lokasi gelombang pecah dan di garis pantai. Konsentrasi tinggi di dekat
garis pantai disebabkan oleh gerak air berbentuk gergaji seperti seperti yang
dijelaskan di atas. Di daerah gelombang pecah sebagian besar transport sedimen
terjadi dalam suspensi sedang di luar gelombang pecah sebagai bedload.
Trasnpor sediment
sepanjang pantai banyak menyebabkan permasalahan seperti pendangkalan di
pelabuhan, erosi pantai dan sebagainya. Oleh karena itu prediksi transport sediment sepanjang
pantai adalah sangat penting. Beberapa cara yang biasanya digunakan untuk memprediksi
transport sediment sepanjang pantai adalh sebagai berikut ini.
a. Cara terbaik untuk memperkirakan transport sediment
sejajar pantai pada suatu tempat adalah mengukur debit sediment di lokasi yang
ditinjau.
b. Peta atu pengukuran yang menunjukkan perubahan
elevasi dasar dalam suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang
angkutan sediment. Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau
terdapat bangunan yang bisa menangkap transport seedimen sepanjang pantai,
misalnya groin, pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya.
c. Rumus empiris yang di dasarkan pada kondisi
gelombang di derah yang ditinjau.
Rumus yang ada untuk menghitung
transport sediment sepanjang pantai dikembangkan berdasar data pengukuran model dan prototype
pada panntai berpasir. Sebagian
rumus-rumus tersbut merupakan hubungan yang sederhana antara transport sediment
dan komponen fluks energi gelombang sepanajng pantai dalam benetuk :
Qs
= K P1ⁿ
P1
= ρ g Hb² Cb sin αb cos αb
Dimana :
Qs = angkutan sediment sepanjang pantai (m³/hari)
P1 = komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai pada saat pecah (Nm/d/m)
ρ = rapat massa
air laut (kg/m³)
Hb = tinggi gelombang pecah (m)
Cb = cepat rambat gelombang pecah (m/d)
αb = sudut dating gelombanng pecah
K,
n = konstanta
2) Transport
Sedimen Tegak Lurus Pantai
Gelombang yang menjalar menuju pantai membawa
Skema gambar pergerakan sedimen tegak
lurus pantai
Pada gambar di atas terlihat bahwa arus dan partikel air di dasar
bergerak searah penjalaran gelombang menuju pantai. Di daerah mulai pecahnya
gelombang (point of wave breaking) yang biasa disebut dengan surf
zone, terlihat adanya pertemuan pergerakan sedimen yang menuju pantai dan
yang bergerak kembali ke tengah laut. Selain itu, pergerakan sedimen di luar
daerah surf zone akan mulai melemah. Akibatnya, di titik ini akan
terbentuk bukit penghalang (bar) yang memanjang sejajar pantai
(Fredsoe & Deigaard,1992).
Selain itu, pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai dapat
terjadi pula pada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, sedimen bergerak
kembali terbawa sirkulasi sel yang berupa rip current dan yang kedua
terbawa bersama aliran balik (back flows).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar