Mekanisme/proses terjadinya Littoral Transport

Diposting oleh Irsan Haeruddin on Kamis, 27 Oktober 2011


1)      Transport Sepanjang Pantai (Longshore Transport)
Transpor sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama, yaitu transport sediment dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transport sepanjang pantai di surf zone. Pada waktu gelombang menuju pantai dengan membentuk sudut terhadap garis pantai maka gelombang tersebut akan naik ke pantai (uprush) yang juga membentuk sudut. Massa air yang naik tersebut membentuk lintasan seperti mata gergaji, yang disertai dengan terangkutnya sediment dalam arah sepanjang pantai. Komponen yang kedua adalh transport sediment yang ditimbulkan oleh arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah. Transpor sidimen ini terjadi di surf zone.
Zenkovichh (dalam Sleath, 1982) melakukann pengukuran transport sediment sepanjang pantai. Terdapat dua puncak konsentrasi sedimen suspensi yang ditimbulkan oleh gelombang pecah di sekitar lokasi gelombang pecah dan di garis pantai. Konsentrasi tinggi di dekat garis pantai disebabkan oleh gerak air berbentuk gergaji seperti seperti yang dijelaskan di atas. Di daerah gelombang pecah sebagian besar transport sedimen terjadi dalam suspensi sedang di luar gelombang pecah sebagai bedload.
Trasnpor sediment sepanjang pantai banyak menyebabkan permasalahan seperti pendangkalan di pelabuhan, erosi pantai dan sebagainya. Oleh karena  itu prediksi transport sediment sepanjang pantai adalah sangat penting. Beberapa cara yang biasanya digunakan untuk memprediksi transport sediment sepanjang pantai adalh sebagai berikut ini.
a.       Cara terbaik untuk memperkirakan transport sediment sejajar pantai pada suatu tempat adalah mengukur debit sediment di lokasi yang ditinjau.
b.      Peta atu pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan sediment. Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat bangunan yang bisa menangkap transport seedimen sepanjang pantai, misalnya groin, pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya.
c.       Rumus empiris yang di dasarkan pada kondisi gelombang di derah yang ditinjau.
Rumus yang ada untuk menghitung transport sediment sepanjang pantai dikembangkan  berdasar data pengukuran model dan prototype pada panntai berpasir.  Sebagian rumus-rumus tersbut merupakan hubungan yang sederhana antara transport sediment dan komponen fluks energi gelombang sepanajng pantai dalam benetuk :
            Qs = K P1ⁿ
            P1 = ρ g Hb² Cb sin αb cos αb
Dimana :
Qs = angkutan sediment sepanjang pantai (m³/hari)
P1 = komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai pada saat pecah     (Nm/d/m)
ρ = rapat massa air laut (kg/m³)
Hb = tinggi gelombang pecah (m)
Cb = cepat rambat gelombang pecah (m/d)
αb = sudut dating gelombanng pecah
K, n = konstanta

      2)  Transport Sedimen Tegak Lurus Pantai

Gelombang yang menjalar menuju pantai membawa massa air dan momentum searah penjalarannya. Transpor massa dan momentum tersebut akan menimbulkan arus di daerah dekat pantai. Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar yang dapat menggerakkan sedimen dasar. Di daerah surf zone, kecepatan partikel air hanya bergerak searah penjalaran gelombangnya. Di swash zone, gelombang yang memecah pantai menyebabkan massa air bergerak ke atas dan kemudian turun kembali pada permukaan pantai. Gerak massa air tersebut disertai dengan terangkutnya sedimen.



Skema gambar pergerakan sedimen tegak lurus pantai
Pada gambar di atas terlihat bahwa arus dan partikel air di dasar bergerak searah penjalaran gelombang menuju pantai. Di daerah mulai pecahnya gelombang (point of wave breaking) yang biasa disebut dengan surf zone, terlihat adanya pertemuan pergerakan sedimen yang menuju pantai dan yang bergerak kembali ke tengah laut. Selain itu, pergerakan sedimen di luar daerah surf zone akan mulai melemah. Akibatnya, di titik ini akan terbentuk bukit penghalang (bar) yang memanjang sejajar pantai (Fredsoe & Deigaard,1992).
Selain itu, pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai dapat terjadi pula pada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, sedimen bergerak kembali terbawa sirkulasi sel yang berupa rip current dan yang kedua terbawa bersama aliran balik (back flows).

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar